Universitas Esa Unggul Bekasi telah mengadakan seminar yang bertema "Peran Komunikasi dan Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental" bagi para mahasiswa. Seminar yang diadakan di Kampus Harapan Indah tersebut digelar pada 11 Juli 2024. Tujuan dari diadakannya seminar ini adalah untuk meningkatkan kepekaan diri terhadap pentingnya menjaga kesehatan mental di era sekarang yang serba digital. Kemampuan komunikasi juga menjadi concern diadakannya seminar ini untuk mengantisipasi adanya masalah kesehatan mental bagi mahasiswa.
Seminar dibuka oleh Bapak Ir. Nixon Erzed, MT., selaku Direktur Operasional Universitas Esa Unggul Bekasi, dan Ibu Dr. Nurmala, S.Kom.I, M.Kom.I, selaku dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul. Mereka menyambut para peserta seminar yang hadir dengan penuh antusiasme dan harapan.
Ns. Alip Maulana sebagai narasumber membawakan materi tentang bentuk-bentuk komunikasi dan unsur-unsur komunikasi. Ia menggunakan analogi uang untuk menekankan bahwa komunikasi berharga. Ia juga membahas tentang faktor gangguan mental, baik internal seperti emosi dan eksternal seperti faktor luar kendali manusia. Maulana menyatakan bahwa "hidup seperti anak panah yang kita pegang, saat kita memegang anak panah tersebut itulah kendali kita, tetapi jika anak panah sudah diluncurkan maka itu sudah diluar kendali kita". Dengan demikian, ia menekankan pentingnya memahami dan mengelola komunikasi dengan efektif untuk menghindari gangguan mental.
Selanjutnya narasumber kedua yang memiliki latar belakang medis, yaitu dr. Jihan Wafda Ramadhan, Dokter Umum Ruma Sakit Yarsi,beliau membahas tentang kesehatan mental. Ia menjelaskan kemampuan seseorang untuk mengelola stres, menjalin hubungan sehat, beradaptasi terhadap perubahan, serta memahami dan mengatasi emosi. dr. Jihan juga membahas tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, tanda kesehatan mental yang terganggu, dan upaya meningkatkan kesehatan mental melalui terapi psikologis, meditasi, olahraga, menjaga kesehatan fisik, mengatur pola makan, menghindari kebiasaan buruk, dan memilki peran dukungan sosial untuk mengurangi tingkat gangguan mental. Ia menekankan bahwa kesehatan mental yang baik sangat penting untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.
Narasumber lainya yang juga menjadi pengisi seminar adalah Ibu Qori Halimatul Hidayah, dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Esa Unggul. Beliau membahas tentang dampak teknologi, terutama dari revolusi 4.0. Ia menjelaskan dampak positif dan negatif teknologi dan menyatakan bahwa generasi Z banyak yang terkena gangguan kesehatan mental akibat teknologi yang digunakan. beliau menekankan pentingnya beradaptasi, memanfaatkan, dan mengembangkan teknologi dengan bijak serta mengatur batas waktu penggunaan gadget. Ia juga menekankan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang sangat berguna jika digunakan dengan tepat.
Selanjutnya sebagai narasumber keempat adalah Ibu Ninin Herlina, dosen Universitas Islam Assyafiiyah Jakarta. Ibu Ninin menjelaskan tentang menjaga kesehatan mental dengan ibadah dan mengingat Tuhan. Ia menyatakan bahwa generasi sekarang perlu meningkatkan kesadaran diri akan beribadah kepada Tuhan-Nya agar selalu diberi keseimbangan kesehatan, baik mental maupun fisik. Beliau menekankan pentingnya berpegangan dengan sang pencipta muka bumi. Ia juga menambahkan bahwa ibadah dapat menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental. Dari sudut pandang agama, peserta dijelaskan dengan sangat baik oleh Ibu Ninin
Dalam kesimpulan, seminar ini menunjukkan bahwa menjaga kesehatan mental di era digital sangatlah penting. Dengan memahami peran komunikasi dan dampak media sosial, mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan-tantangan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Seminar ini juga menekankan pentingnya beradaptasi dengan teknologi dan mengingat Tuhan dalam menjaga kesehatan mental. Dengan demikian, mahasiswa dapat memiliki kehidupan yang lebih seimbang dan produktif.
Selain itu, seminar ini juga membuka kesempatan bagi para peserta untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan para narasumber. Hal ini memungkinkan para peserta untuk memperoleh informasi yang lebih komprehensif dan relevan dengan kebutuhan mereka. Dengan demikian, seminar ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berinteraksi dan belajar dari pengalaman lainnya.
Dalam kesimpulan, seminar "Peran Komunikasi dan Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental" di Universitas Esa Unggul Bekasi merupakan acara yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Dengan materi yang menarik dan narasumber yang berpengalaman, seminar ini dapat membantu mahasiswa memahami pentingnya menjaga kesehatan mental di era digital.
-RRH
.jpg)



